Artikel ini merupakan karya untuk kompetisi #FMLoversStory yang berhadiah total 3 (TIGA) Football Manager 2016 gratis dari IDFM, Artupoke, dan BlognyaFootballManager.com
Ditulis oleh : Muhammad Sifa’ul Rizky
Tulisan ini adalah analisa taktik pertama yang saya buat, di FM 2016, walaupun masih versi pak tani, setidaknya menjadi lebih fresh kembali. Dan tim yang saya latih pertama adalah tim favorit saya, Manchester United. Langsung saja
Musim 2015/2016. Laga lanjutan di EPL mempertemukan United kontra Everton,menjadi big match karena kedua tim dalam kondisi yang berbeda, United dalam form yang naik turun, sedangkan Everton dalam kondisi sangat meyakinkan. Maka tidak heran bila media dan bursa taruhan lebih memihak The Toffees untuk menang di Old Trafford.
Sebelum langsung ke pertandingan, mari kita lihat apa yang saya lakukan selama persiapan menuju laga ini.
Before the Match
Sebelum laga ini saya mempersiapkan tim sebaik mungkin, walaupun sedang dalam inkonsistensi, bisa menang , namun bisa langsung kalah, telak lagi. Ini yang menyebabkan saya harus berpikir keras agar tidak mengalami kekalahan kembali.
Karena itulah dalam laga kandang ini saya mempersiapkan match trainingnya defending set-pieces. Selain itu karena United terlalu banyak kebobolan lewat set-pieces, dan sering kebobolan diatas menit ke-75. Ini menyebabkan hilangnya poin-poin penting United selama ini.
Lanjut ke opposition report.
Dari sini dapat terlihat bahwa Everton hampir selalu menggunakan formasi 4-2-3-1 Wide, dan cukup berhasil. Serta dapat terlihat bahwa mereka mengandalkan sisi kiri untuk menyerang, lewat kemampuan Naismith untuk melakukan crossing ke area penalti lawan.
Lanjut ke taktik, setelah melihat report dari para staf, maka saya dapat menyimpulkan bahwa mereka akan menggunakan formasi 4-2-3-1 Wide. Saya mungkin akan menggunakan formasi serupa, namun dengan sedikit perubahan.
Inilah formasi yang akan saya pakai, terlihat sekilas mirip dengan 4-2-3-1 Wide, namun menjadi berbeda karena untuk sayap kanan sedikit kebelakang, tidak sejajar dengan sayap kiri yang kedepan.
Akan saya jelaskan kenapa menggunakan formasi ini serta bagaimana penjelasan tiap role.
Untuk penjaga gawang, mungkin tidak ada perubahan yang cukup signifikan dan pasti pilihan pada penjaga gawang tertuju pada 1 nama, David De Gea.
Untuk bek tengah mungkin seperti kebanyakan manajer pada umumnya, menggunakan role yang sederhana, central defender-defend bagi keduanya. Alasan kenapa Smalling dipasangkan Mcnair adalah karena, Rojo sangat sering melakukan kesalahan, dan McNair yang bermain semakin baik, setidaknya permainannya konsisten bagi United. Kemudian alasan kenapa menggunakan role wing back-support adalah karena ingin mengakomodir kemampuan untuk maju menyerang tanpa mengurangi kewajiban untuk bertahan. Akan menjadi riskan bila saya menggunakan role complete wing back-attack, karena seperti yang diketahui, Everton punya sayap-sayap yang sangat lincah.
Untuk lini tengah, di tengah saya memainkan satu pemain box to box midfielder serta central midfielder. Alasannya adalah karena ingin menjaga lini tengah, serta dapat membantu playmaker yang ada didepannya, walaupun sedikit riskan karena box to box yang saya gunakan adalah Fellaini, pemain yang bertipe menyerang. Makanya untuk central midfielder saya lebih memasang Herrera. Walaupun Herrera pun juga bertipikal hampir sama. Alasan lainnya karena rotasi, jadi, selama di United hampir selalu saya rotasi semua lini, termasuk lini tengah juga.
Untuk sayap kanan, saya menggunakan Valencia karena selain dia bisa berposisi sebagai winger, perannya untuk membantu pertahanan juga cukup dibutuhkan, mengingat bagaimana banyak gol yang bersarang di gawang United lewat sisi sayap. Terutama karena 2 wing back terlambat untuk turun ke pertahanan. Biasanya untuk posisi ini saya selalu rotasi dengan Lingard.
Untuk lini serang saya memasang Mata sebagai advance playmaker-attack, Depay sebagai inside forward-attack serta kapten Rooney sebagai penyerang tunggal, dengan role advance forward-attack. Seperti yang kita tahu Depay sangat, sangat berbahaya bila diberikan role inside forward, karena memang kapasitas dia untuk menusuk dari sisi sayap dan melepaskan tembakan ke gawang. Sedangkan Mata sebagai advance playmaker, jelas karena United membutuhkan sosok playmaker handal yang bila mengalirkan bola ke lini serang. Untuk penyerang, jelas satu nama, Rooney, karena dia berperan cukup besar atas gol-gol United selama ini.
Lanjut ke Team Instructions
Di FM 16 menjadi sedikit berbeda tampilannya, dan ini memudahkan kita untuk menganalisa gaya bermain tim kita. Lanjut ke United
Kita mulai dari team shape, karena ingin menguasai laga ini, maka saya bermain control serta fluid karena ingin memaksimalkan potensi tiap pemain, dengan tempo yang normal saja, serta bermain sedikit melebar, karena terutama ingin menggunakan pemain sayap sebagai alternative bila bermain di tengah. Maklum karena banyak gol yang terjadi lewat kedua sayap.
Untuk defence, def-line saya setting ke normal, imbas dari beberapa laga sebelumnya yang saya setting high def-line, mengakibatkan banyak, banyak sekali kelemahan dan menghasilkan gol bagi lawan. Tetap menggunakan offside trap adalah alternative bila lawan tetap bermain direct.
Untuk build up, saya memilih exploit the left flank, serta right flanks dan tak lupa play out of defence. Alasan utama menggunakan play out of defence adalah karena ingin memaksimalkan lini bertahan agar bisa sedikit maju ke depan dan mengalirkan bola ke depan, bila lini tengah sedang bermasalah. Tentu akan lebih baik bila ditambah dengan pass into space serta be more expressive. Ada efek terkait antar keduanya, karena ingin menggunakan vision antar pemain yang, saya lihat cukup baik melihat alur pertandingan.
Untuk attack, seperti biasa, work ball into box digunakan, karena saya ingin menambah kesempatan mencetak gol bila berada di kotak penalti, serta akan menguntungkan ketika serangan dari sayap dan crossing yang sangat menyulitkan lawan. Tak lupa juga run at defence, berhubungan dengan play out of defence, dengan membuat pemain belakang sedikit maju ke depan.
Matchday
Setelah persiapan telah dilakukan saatnya pertandingan dimulai.
Tak lupa juga untuk opposition instructions untuk memberikan instruksi seperti diatas. Alasannya sederhana, untuk striker selalu harus dijaga dengan ketat, beserta dengan playmaker serta midfielder, karena saya berpikir bahwa merekalah jantung serangan dan perlu dijaga, sedangkan untuk lini sayap saya selalu memberi arahan untuk pressing.
Dapat dilihat bahwa Everton, seperti yang diprediksikan sebelumnya, menggunakan formasi 4-2-3-1 Wide, dengan Lukaku menjadi ujung tombak serangan. Saya mewaspadai pergerakan Barkley serta kedua sayapnya, Naismith serta Mirallas. Langsung saja
--------> Pergerakan umpan--------> Pergerakan pemain
Baru setelah kick off kami mendapat peluang bagus, lewat sisi kiri pertahanan Everton, hanya saja sayang masih dapat diblok umpan dari Valencia dan mendapat sepak pojok.
Sepak pojok, lagi lagi gagal berbuah gol juga.
Justru Everton berhasil merebut bola dan melakukan serangan balik cepat, hanya tersisa 1 bek bahkan di area pertahanan. Terlihat bahwa Mirallas, sebenarnya memiliki cukup opsi untuk mengumpan ke tengah, terutama bila ingin ke sayap kiri. Namun Mirallas lebih memilih melakukan terobosan ke McCarthy ke depan, namun McNair berhasil memotong umpan Mirallas.
Dari sini dapat terlihat bahwa Mata yang sebenarnya sebagai playmaker sebagai target man dan menjadi pemantul bagi Rooney yang berada di belakangnya. Skema yang cukup menarik karena akan membuat Rooney sedikit lebih bebas.
Lukaku memiliki peluang setelah mendapat umpan dari Naismith, namun dengan kondisi seperti itu dia lebih memilih melakukan shots yang cukup jauh arahnya dari gawang.
Fellaini yang mendapat bola justru lebih memilih untuk direct ke depan dengan kondisi di jaga oleh 3 pemain, padahal sebenarnya ada Blind yang lebih bebas di sisi kiri. Cukup disayangkan.
Ini kondisi bagaimana Barkley memiliki banyak ruang, terlihat malah Valencia sedikit bingung karena ada pergerakan Naismith di belakangnya, dan setelah berhasil mengalirkan bola ke Lukaku, kemudian mengumpan terobosan ke Naismith yang bergerak dari belakang. Untungnya Mario Fernandes yang saya tugaskan sebagai bek kanan, bermain cukup baik dan dapat memotong umpan.
Ini adalah skema serangan yang sangat baik dari United lewat Mata, dengan vision yang sangat baik dia lebih mengumpan ke sayap kanan ke Valencia, kemudian melakukan penetrasi ke depan, dan melakukan umpan ke Depay, saying sundulan sedikit menyamping. Hampir saja. Taktik Everton untuk bermain defensive hampir dapat dijebol.
Ini adalah salah satu peluang emas dimana Depay berhasil menusuk ke sisi kanan pertahanan Everton, dan berhasil melakukan umpan. Disini terlihat bahwa dia memiliki banyak opsi mengumpan, dan dia lebih memilih umpan ke Mata dan melakukan tendangan, sayang masih dapat ditahan oleh Howard. Terlihat bahwa di lapangan sebenarnya striker saya adalah Mata, bukan Rooney.
Ini juga salah satu yang harusnya berbuah gol. Bagaimana Herrera memiliki lagi-lagi visi dan akurasi yang sangat baik untuk memberi umpan, hingga akhirnya ke Depay lagi di sisi kanan pertahanan Everton. Kemudian dia melakukan penetrasi dan melakukan umpan ke Rooney. Sayangnya, tendangan Rooney dapat diblok oleh Howard (lagi).
Babak pertama usai, saya merasa bahwa cukup puas, namun belum tercipta gol membuat sedikit frustasi.
Babak kedua dimulai, belum apa-apa Everton sudah mengancam lewat skema yang cukup cepat. Lukaku berhasil memperoleh umpan kemudian maju ke depan dan mengumpan ke Barkley, untungnya tendangannya menyamping. Terlihat bagaimana pemain tengah kurang sigap atas pergerakan Barkley yang dari belakang. Skema cepat yang sangat membahayakan.
Disini kembali skema serangan dimana Mario Fernandes yang sedikit ke tengah, efek dari run at defence juga, dan memang rolenya support juga. Melakukan umpan ke Mata dan langsung ke Depay dan mengakibatkan Coleman menjatuhkannya. Karena bila tidak dilanggar maka akan berbahaya.
Disini terlihat bahwa McCarthy memiliki peluang untuk melepaskan tembakan, saying cukup jauh dari gawang. Terlihat bahwa Everton sangat sulit untuk masuk ke kotak penalty United. Mereka hanya bisa melakukan shots di luar kotak penalty.
Efek dari run at defence adalah skema seperti ini, bagaimana Smalling ikut ke depan untuk membantu lini tengah dan menyerang.
Ini adalah skema gol yang dicetak oleh Depay, bagaimana kepintarannya menusuk dan lagi lagi, menang melawan Coleman. Bagaimana McNair memberi umpan pendek ke Blind dan langsung direct pass ke Depay. Terlihat bagaimana pergerakan Depay tidak terlihat.
Terlihat bagaimana Depay berhasil melewati Coleman, bahkan sebenarnya memiliki opsi mengumpan ke Rooney, namun dia memilih untuk melakukan shots. Naluri yang berakhir baik. Dan seperti yang diketahui, golpun tercipta atas kepintaran Depay. Akhirnya.
Kemudian setelah itu United semakin menyerang pertahanan Everton
Namun lebih sering pemain depan United terjebak offside, seperti sekarang, nampaknya lewat beberapa pergantian pemain, lebih menginstruksikan untuk menggunakan jebakan offside.
Ini adalah peluang terbaik Everton sepanjang pertandingan, bagaimana Osman melakukan umpan pendek ke Cleverley dan langsung melakukan shots karena pertahanannya sedikit terbuka. Untung De Gea mampu menepis bola.
After the Match
Kemenangan tipis yang sangat penting, untuk para pemain terutama setelah hasil yang mengecewakan sebelumnya. Pada laga kali ini bisa dibilang United cukup mendominasi dengan 19 shots berbanding 8 shots bagi Everton.
Terlihat bagaimana dominasi berlanjut saat United berhasil menghasilkan 6 shots on target, berbalas hanya 1 shots on target, itupun disaat akhir pertandingan. Masih banyak pekerjaan rumah karena dari total 19 shots hanya berbuah 1 gol saja dari Depay. Bagaimana finishing masih menjadi masalah, untungnya para winger bisa membantu disaat striker agak seret gol.
Dari sini pun dapat dilihat bagaimana striker, Rooney, hanya memiliki 1 peluang saja. Hal yang menarik adalah Mata dan Herrera yang berhasil membuat 6 dan 7 umpan kunci yang cukup mempengaruhi hasil juga, kemudian juga bagaimana McNair berhasil membuat 16 intersep, angka yang bagus untuk seorang pemain muda, serta jangan lupakan Smalling dengan 20 intersep. Dari sisi lawan terlihat bagaimana 2 bek tengah Everton membuat intersep diatas 10 juga, Jagielka dan Stones. Terlihat sekali bahwa para defender bekerja dengan sangat keras pada pertandingan kali ini.
Sangat wajar bila man of the match jatuh pada Depay, karena gol penentunya juga serta peran di lapangan sebagai inside forward dan menusuk dari sisi kanan pertahanan Everton cukup berhasil, walaupun hanya 1 gol saja. Kembali lagi apresiasi diberikan kepada kedua bek masing-masing tim, yang cukup bekerja keras kali ini.
Intinya adalah lini depan saya kurang produktif, dengan Rooney hanya mendapat 1 peluang saja.
Sekian analisa taktik dari saya, mohon maaf bila masih ada salah-salah, karena saya baru pertama kali membuat analisa taktik ini, dan akan belajar membuat yang lebih baik.
إرسال تعليق