Dari bulan Agustus hingga Desember 2017, Timnas Indonesia akan menghadapi enam pertandingan Internasional, dua diantaranya Indonesia akan menghadapi India dan Korea Utara dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Asia grup C.
Di bulan Agustus 2015, Indonesia menjalani pertandingan persahabatan dengan Turkmenistan. Di laga tersebut menjadi ajang debut bagi Usep Rosid, pemain U-23 yang naik menjadi pemain timnas senior dan satu pemain naturalisasi baru bernama Stanley Mailoa masuk dalam skuat Garuda Jaya. Sedangkan sisanya merupakan nama-nama lama yang pernah atau rutin menjadi penghuni skuat timnas. Adapun susunan ke-23 nama pemain yang memperkuat Indonesia melawan Turkmenistan, antara lain:
Kiper: Kurnia Meiga, Wahyu Tri Nugroho, Dian Agus Presetyo.
Belakang: Hamka Hamzah, Victor Igbonefo, Achmad Jufriyanto, Hasyim Kipuw, Diego Michels, Bhio Paulin, Tobias Waisapy.
Tengah: Arthur Irawan, Kim Jeffery Kurniawan, Manahati Lestusen, Stanley Mailoa, Lorenzo Pace, Slamet Purwoko, Leroy Resodihardjo, Usep Rosid, Hendro Siswanto, Tony Sucipto.
Depan: Boaz, Ferdinand Sinaga, Patrick Wanggai..
Pertandingan pun diiselenggarakan. Indonesia berhasil menang secara meyakinkan melawan Turkmeninstan dengan skor 4-0. Dua orang pemain yang menjalani debut mampu mencetak goll. Pemain pertama yang mencetak gol adalah usep Rosid ketika pertandingan baru memasuki menit ke-3. Kemudian Mailoa mampu mencetak gol pada menit ke-60. Selain itu, gol dari Arthur Irawan pada menit 82 dan Ferdinand Sinaga semenit setelahnya. hal ini berhasil membuat Indonesia pulang membawa kemenangan.
Di bulan September, Indonesia akan menghadapi seteru abadi, yakni Malaysia. Dalam pertandingan tersebut, Indonesia tidak merubah banyak skema 11 pemain terbaik di lapangan. Namun debutan Usep Rosid harus menepi karena cedera dan posisinya digantikan oleh Ramdani Lestaluhu. Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Indonesia hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Malaysia.
Akhinya pertandingan babak kulifikasi Piala Asia grup C kembali bergulir, kali ini Indonesia akan menhadapai India dan akan dilanjutkan bertanding melawan Makau dalam rangka pertandingan persahabatan. Adapun, skuat yang dipanggil, tak jauh berbeda dengan skuat yang diturunkan dalam pertandingan terakahir Indonesia, yakni saat melawan Timnas Malaysia> berikut list ke-23 pemain yang dipanggil.
Kiper: Kurnia Meiga, Wahyu Tri Nugroho, Dian Agus Presetyo (Cedera, digantikan Dwi Kuswanto).
Belakang: Hamka Hamzah (Cedera, digantikan oleh Hendro Siswanto) , Victor Igbonefo, Achmad Jufriyanto, Hasyim Kipuw, Diego Michels, Bhio Paulin, Tobias Waisapy.
Tengah: Arthur Irawan, Kim Jeffery Kurniawan, Stefano Lilipaly, Lorenzo Pace, Slamet Purwoko, Leroy Resodihardjo, Usep Rosid, Andik Vermasnyah, Tony Sucipto.
Depan: Boaz, Titus Bonai, Patrick Wanggai.
Di atas kertas, Timnas India merupakan lawan mudah. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya Indonesia menang besar dalam pertandingan tersebut. liga gol diciptakan oleh pungawa-pungawa Garuda Jaya. Dalam pertandingan tersebut, Titus Bonai tampil trenginas. Ia berhasil mencetak hatrick dan membawa Indonesia menang 5-0. Dua gol lainnya dicetak oleh Andik Vermansyah dan Arthur Irawan.
Pada pertandingan selanjutnya, Indonesia juga mampu mengalahkan Makau. Kali ini Indonesia menang dengan skor 4-2. Makau sudah terlebih dahulu tertinggal ketika pertandingan memasuki detik ke28 lewat gol yang dicetak oleh wonderkids dari Indonesia, usep Rosid. Indonesa unggul 1-0 atas makau.
Selanjutnya Titus Bonai berhasil membuat Indonesia unggul 2-0 lewat gol yang ia cetak pada menit ke-26. Semenit kemudian, Usep Rosid kembali mencetak gol. Indonesia unggul 3-0 atas Makau. Sebagai tuan rumah, Makau tak mau saja menyerah begitu saja, Leong Ka Hang berhasil mencetak gol pada menit 25 dan membuat Makau berhasil memperkecil kedudukan menjadi 3-1. Sayangnya di ujung babak pertama, Hendro Siswanto berhasil mencerak gol dan membuat kedudukan Indonesia kembali menjauh atas Makau.
Pada babak kedua, secara mengejutkan Makau unggul dalam serangan, Berkali-kali pertahanan Indonesia digempur. Puncaknya pada menit 85 Leong Ka Hang berhasil menceta gol kedua bagi Makau. Namun golnya tak mampu melepaskan negaranya dari kekalahan. Meski begitu Leong berhasil memperoleh penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan tersebut.
Hasil kemenangan atas India dan Makau membuat PSSI dan Menpora berpesta lantaran blue print yang dibuat oleh kedua lembaga tersebut berada di trak yang benar. Menteri Pemuda dan Olahraga, Hilman Nahrawi mengatakan bahwa prestasi ini lebih cepat 3 tahun dari terget yang mereka canangkan Indonesia Seratus Besar pada tahun 2020.
“Saya tak menyangka, dibawah kepemimpinan Handy, Indonesia berhasil menembus peringkat 100. Bahkan terlalu dini”
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PSSI, Ayala Mattalitti . Ia mengungkapkan bahwa ini adalah tonggak prestasi Indonesia di masa depan. Ia juga menyatkan salut untuk pelatih Indonesia, Handy Fernandy yang banyak menurunkan pemain muda di Timnas Indonesia.
“Salut atas kinerjanya, berani menurunkan Usep dan Slamet untuk berkompetisi di skuat Timnas Indonesia, keduanya baru berusia 18 tahun dan sudah masuk sebagai skuat inti”.
Euforia masuk 100 besar membuat Indonesia terlena, pada putaran lanjutan kulifikasi Piala Asia, Indonesia harus kalah atas Korea Utara 2-1. Bermain di kandang sendiri, Korea dituntut menang. Oleh sebab itu, merka bermain menyerang dan hasilnya, pada menit ke-5, Pak Kwang-Ryong yang bermain di Liga Swiss berhasil membuat Korea Utara unggul 1-0 atas Indonesia. Namun jelang babak pertama usai, Hendro Siswanto berhasio menyamakan kedudukan.
Di babak kedua, Indonesia tampil dominan dan berniat untuk membalikan keadaan. Sayangnya, pelanggaran yang dibuat Arthur Irawan di kotak 12 pas, membuat Korea Utara mendapatkan hadiah pinalti pada menit 77. Alhasil Jon Kwang-Ik yang ditunjuk sebagai algojo tak menyia-nyiakan kesempatan dan membuat Korea Utara menang 2-1. Hal tesebut membuat Indonesia berada di posisi kedua di klasemen sementara kualifikasi Piala Asia grup C.
Di penghujung tahun sekaligus pertandingan terakhir di tahun 2017, Armenia menjamu Indonesia dikandang mereka. di depan 12.000 penonton, Armenia pede mengalahkan Indonesia dengan skor 2-1. Titus Bonai berhasil mencetak gol di awal pertandingan dan membuat Indonesia unggul 1-0 atas Armenia. Namun diluar dugaan, beberapa detik setelah merayakan gol, Indonesia kecolongan gol lewat tentangan dari Yurqa Movsisyan. Tak hanya itu, dua menit berselang, Indonesia kembali kemasukan. Kali ini lewat gol sundulan Arthur Sarkisov. Armenia menang 2-1 dan Indonesia harus menutup tahun dengan kekelahan dua kali berturut-turut.
Di tahun 2018 mendatang, Indonesia akan menjalani dua ajang, yakni lanjutan kualifikasi Piala Asia dan Piala Asia U-23. Mampukah Indonesia lolos ke Piala Asia dan membuat kejutan di Piala Asia U-23 di tahun 2018 mendatang? Nantikan kisah berikutnya.
Post a Comment