Setelah pemilihan yang dilakukan oleh PSSI untuk mendapuk pelatih baru, yakni Handy Fernandy. PSSI melalui BTN pun melakukan serangkaian pembenahan untuk revolusi Timnas Indonesia agar dapat berprestasi di ajang Internasional. BTN menjaring bakat-bakat dari seluruh dunia untuk dipanggil membela panji-panji merah putih.
Dari dalam negeri, pemain-pemain asing seperti Bruno Casimir (Persibangga), Robertinho (Persipura), Emile Mbamba (Persebaya) mendeklarasikan diri untuk menjadi pemain Timnas Indonesia karena telah tinggal di Indonesia selama lebih dari lima tahun.
Pelatih Timnas, Handy Fernandy didapuk sebagai ketua BTN pun melakukan serangkaian tur ke Eropa guna menyaksikan pemain-pemain berdarah Indonesia yang dapat dinaturalisasi. Salah satu negara Tujuan adalah Belanda yang banyak dihuni oleh pemain yang memiliki darah Indonesia. Dari kunjungan tersebut, terjaring dua nama, yakni Leroy Resodihardjo dan Stefano Lilipaly. selain itu nama rising star Indonesia, Arthur Irawan yang bermain di Belgia juga dikabarkan masuk dalam daftar BTN untuk memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Thailand dari Vietnam dalam lanjutan World Cup Asian Qualifying Section Group 6 pada bulan September 2015.
Akhirnya, BTN pun berhasil membentuk Timnas Indonesia oleh sembilan pemain debutan, antara lain: Arthur Irawan (Westerlo), Bruno Casimir (Persibangga),Emile Mbamba (Persebaya), Guy Ngon (Persib), Im Joon-Shik (Persipura),Leroy Resodihardjo (Nac Breda), Roman Golian (Persiba Balikpapan), Tobias Waisapy (Persib), dan terakhir Yoo Jae-Hoon (Bali United). Kesembilan pemain tersebut bergabung dengan nama-nama pemain beken lainnya seperti Boaz, Zulham Zamrun, M.Roby, Greg Nwokolo dan lain-lain.
Berikut nama pemain Timnas Indonesia dalam lanjutan World Cup Asian Qualifyinn Section Group 6 Bulan September 2015.
Kiper: Yoo Jae-Hoon , Wahyu Tri Nugroho, Syasmidar.
Pemain Belakang: Victor Igbonefo, Ruben Sanadi, Tobias Waisapy, Toby Sucipto, Roman Golian, M Roby, Bhio Paulin, Bruno Casimir.
Pemain Tengah: Arthur Irawan, Im Joon-Shik , Andik Vermasyah, Leroy Resodihardjo , Steano Lilipalym Guy Ngon, Zulham Zamrun.
Penyerang: Boaz, Greg Nwokolo, Emile Mbamba, Sergio van Dijk, Patrcik Wanggai.
ke-23 pemain yang dipanggil oleh BTN sontak membuat gaduh sepak bola tahan air, sebab usai rata-rata pemain yang dipanggil adalah 29 tahun atau dapat dikatakan pemain tersebut usianya sudah dianggap tua. Seruan revolusi Timnas hanya dianggap slogan belaka. Selain itu, menaturalisasi sebanyak delapan pemain bukanlah sebuah revolusi. Namun disaat kritik digelontorkan, Handy pun mengatakan bahwa pemilihan pemain merupakan pemain-pemain yang terbaik yang dimiliki negeri ini.
“Saya mendengar banyak yang kecewa, tapi percayalah, ini untuk sementara, ke depan kita akan memfokuskan pemain muda untuk berkesempatan bermain di Timnas. Pembinaan butuh proses”
Apa yang dikatakan oleh Handy memang benar adanya, selama periode bulan Juli hingga September 2015, Timnas kategori usia U-19 sampai U-20 belum banyak berubah. Terbukti Timnas U-19 tak berdaya sebanyak dua kali saat kalah melawan U-19 Maldiva U-19 dan Macau U-19. Nasib sama juga dialami oleh sang kakak, Timnas U-20 kalah melawan Pasiktan U-20 dan hanya imbang melawan Oman U-20.
Thailand, Ujian Pertama
Handy akan menghadapi ujian pertama menukangi Timnas Indonesia dengan lawan tangguh, Thailand. di Stadion Gelora Bung Karno. Di laga perdana pastilah ia mengharapkan kemenangan untuk membuktikan kemampuannya melatih. Dan akhirnya pada 4 September 2015, Laga antara Indonesia dan Thailand dimulai.
Di laga perdana tak ada yang menyangka Indonesia mampu mengalahkan Thailand dengan skor telak 3-0 tanpa balas. Meski tak mencetak gol, dalam pertandingan tersebut, Boaz terpilih menjadi pemain terbaik sebab dua dari tiga gol adalah berkat umpan pemain yang kini telah berusia 29 tahun tersebut.
Sementara itu, Bruno Casimir mengaku bangga akhirnya dapat membela Timnas Indonesia sehingga ia dapat bermain dalam laga Internasional. malam itu, tak hanya Bruno yang melalukan debut, tetapi juga Tobias, Leroy, Jae-Hoon dan Arthur Irawan.
Leroy sendiri memiliki prestasi tersendiri, yakni mencetak gol di laga debutnya. Sebuah hal yang istimewa mengingat ia belum lama bergabung bersama Timnas Indonesia.
Euforia kemenangan atas Thailand pun hanya dirayakan dengan singkat, sebab di laga berikutnya, Indonesia di hadang oleh tim Vietnam yang akan di Jamu oleh Indonesia empat hari setelah laga melawan Thailand.
Akhirnya Jumat, 9 September 2015, Indonesia pun berhadapan dengan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Indonesia memulai laga dengan menguasai laga dengan 58 banding 42 dengan Vietnam. Di menit 10 Indonesia unggul 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Arthur Irawan. Namun keunggulan tersebut berhasil dibalas Vietnam di akhir menit babak pertama setelah Geoffrey Cabaye mampu mencetak gol dan membuat kedudukan imbang.
Di babak kedua, Indonesia pun bangkit, Emile Mbamba yang dimasukan di babak kedua berhasil mencetak gol di menit 57 sekaligus gol pertama bagi Indonesia di laga debutnya. Akhirnya Indonesia berhasil mengunci kemenangan setelah gelandang flamboyan, Stefano Lilipaly mencetak gol di menit 83 sekaligus mengantar Indonesia menang 3-1 melawan Vietnam. Artur Irawan keluar sebagai pemain terbaik dalam laga ini dengan rating 8.30. Kemenangan ini membuat Indonesia menempati posisi kedua di lanjutan kualifikasi Piala Dunia regional Asia grup 6.
Pada tantangan pertama, pelatih Handy mampu menjawab keraguan publik karena berhasil mengalahkan dua lawan berat di awal-awal kepelatihan. Bagaimana kisah Timnas Indonesia selanjutnya, nantikan tulisan berikutnya.
إرسال تعليق