Dua kemenangan berturut-turut Timnas Indonesia pada bulan September 2015 lalu, memupuk harapan agar timnas dapat lolos ke babak selanjutnya. Namun hal tersebut tidaklah mudah, sebab menurut kalender FIFA, Indonesia masih akan bertemu dengan China Taipei, Iraq dan bersua kembali dengan Thailand. Selain itu, Indonesia juga harus beruji coba melawan Sri Lanka.
Untuk memperkuat struktural kepelatihan timnas, BTN menambah dua pelatih baru untuk menjadi bagian kepelatihan. Adapun dua nama tersebut adalah, Marten Mote yang didapuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20 dan Mustika Hadi, yang mengisi kekosongan kepelatihan Timnas Indonesia U-19. Harapannya, dengan bergabungnya dua pelatih tersebut, mereka dapat mencari pemain-pemain muda berbakat untuk menjadi pemain timnas di masa depan.
Akhirnya untuk menghadapai China Taipei dan Iraq di bulan Oktber 2015, Handy memanggil 23 pemain yang telah diseleksi oleh BTN. Adapun ke-23 pemain yang dipanggil untuk membela Timnas antara lain:
Kiper: Yoo Jae-Hoon , Dian Agus Prasetyo, Made Wirawan.
Pemain Belakang: Victor Igbonefo, Ruben Sanadi, Tobias Waisapy, Tony Sucipto, Roman Golian, Hamka Hamzah, Bhio Paulin, .
Pemain Tengah: Bruno Casimir,Arthur Irawan, Im Joon-Shik , Andik Vermasyah, Leroy Resodihardjo , Steano Lilipaly, Guy Ngon, Tony Sucipto. Lorenzo Pace.
Penyerang: Boaz, Greg Nwokolo, Emile Mbamba, Sergio van Dijk.
Dari nama-nama di atas, ada debutan baru yang akan menjadi bagian dari skuat Garuda Jaya, yakni Lorenzo Pace, pemain Lazio yang pada tahun ini sedang dipinjamkan ke Viterbese, Sebuah tim di Italia. Ia merupakan pemain termuda di dalam skuat timnas kerena usianya baru menginjak angka 20 tahun.
Dalam wawancaranya di portal media online, pssipiyungan.org. Ia mengaku sangat terharu terpilih menjadi bagian dari 23 pemain yang akan berlaga melawan timnas China Taipei dan Iraq. Pace berharap dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya.
Gol pemain naturalisasi Emile Mbamba di menit 12 membuka keran gol Timnas Indonesia atas China Taipei. Berselang tiga menit, Emile berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 Indonesia memimpin. Tak puas, Firman Utina berhasil mencetak gol setelah bek China Taipei, Xavier Chen melakukan kesalahan. Tuan rumah baru dapat mencetak gol perdana di menit 45 setelah Wu-Chun-chin berhasil menutup babak pertama dengan gol jarak jauh, yakni dari 11 meter dari gawang.
Wu-Chun-chin tak disangka-sangka menjadi bintang dalam laga ini. Ia mencatatkan hatrick saat mencetak gol di menit 53 dan 85. Hal ini membuat kedudukan antara Indonesia dan China Taipei berimbang. Namun semangat Tim Garuda yang tak kenal menyerah berhasil kembali unggul lewat dua gol Greg Nwokolo di penghujung waktu dan memastikan Indonesia menang 3-5 atas tuan rumah.
Kemenangan atas China Taipei membuat pelatih Indonesia, Handy meraih poin sempurna di tiga laga awal menukangi Timnas Indonesia. Hal ini membuat posisi Indonesia tetap kuat di posisi kedua di bawah bayang-bayang Timnas Iraq yang belum sekalipun kalah dalam ajang ini.
Akhirnya pada Selasa, 13 Okotber 2015, Indonesia menjamu Iraq. Gelora Bung Karno merupakan tempat yang penuh kenangan bagi Timnas Iraq yang kala itu berhasil menjauarai Piala Asia 2007 di stadion tersebut.
Benar saja, tuah itu masih berlaku hingga saat ini. Timnas Iraq berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor akhir 2-0. Indonesia sebenarnya mampu bermain bagus pada babak pertama, namun petaka datang di babak kedua. Hamka Hamzah dan Victor Igbonefo melakukan kesalahan yang membuat Ali Adnan mencetak gol pada menit ke-51 dan A.Al-Azzawi pada menit 72 mampu memporak-porandakan pertahanan Timnas Indonesia dan memperkokoh kedudukan di klasemen. Kekalahan ini menjadi kekalahan pertama bagi Indonesia pasca di latih oleh Handy.
Akhirnya pertandingan terakhir melawan Thailand sekaligus pertandingan laga Internasional terakhir pada tahun 2015. Thailand yang bertekad merebut posisi kedua yang ditempati oleh Indonesia memangggil ke-23 pemain terbaik mereka.
Laga melawan Thailand, Indonesia hanya membawa 22 pemain. Adapun ke-22 pemain tersebut antara lain:
Kiper: Yoo Jae-Hoon , Dian Agus Prasetyo, Kurnia Meiga .
Pemain Belakang: Victor Igbonefo, Ricardo Salampessy, Diego Michels,Tobias Waisapy, , Roman Golian, Hamka Hamzah, Bhio Paulin, .
Pemain Tengah: Bruno Casimir,Arthur Irawan, Im Joon-Shik , Andik Vermasyah, Leroy Resodihardjo , Steano Lilipaly, Firman Utina. Lorenzo Pace.
Penyerang: Boaz, Zulham Zamrun, Emile Mbamba, Sergio van Dijk.
Zulham Zamrun dipanggil menggantikan Greg yang cedera, begitu pula dengan pemanggilan Ricardo Salampessy yang didapuk menggantikan Ruban Sanadi yang harus dilarikan meja operasi karena cedera. Kurnia Meiga kembali memperkuat timnas setelah sebelumnya tidak terpanggil lantaran cedera.
Diluar dugaan Indonesia pun menang. Bahkan ESPNSoccernet.com menulis bahwa Indonesia beruntung menang melawan Thailand yang begitu angker apabila bermain di Rajamangala Natioan Stadium. Gol pembuka Indonesia berhasil disarangkan oleh pemain naturalisasi Leroy di menit 39. Setelahnya van Dijk berhasil mencetak gol pada menit 59 lewat tendangan yang berjarak 13 meter dari gawang. Thailand hanya mampu mencetak satu gol balasan lewat Titipan Puangchan pada menit 68. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 Indonesia unggul dari Thailand.
Kemenangan tersebut membuat Indonesia tetap berada di posisi kedua di bawah Iraq dengan mengantongi 12 pin dari hasil empat kali menang dan dua kali kalah. Posisi ini pun membuat Indonesia berada diperingkat ke-150 dunia. Naik 15 peringkat dari bulan Juli lalu.
Di akhir tahun, Abdul Mudani yang merupakan perwakilan suporter Indonesia merilis 23 pemain terbaik Indonesia sepanjang tahun 2015. Nama Tobias Waisapy menjadi pemain yang paling baik penampilannya dengan memperoleh poin sebanyak 7.18 dari lima laga di Timnas Indonesia.
Sementara itu di akhir Bulan Desember, ISL sudah memasuki pertengahan musim. Sriwijaya FC berada di puncak klasemen diikuti oleh Persipura di posisi kedua dan secara mengejutkan, tim promosi, Pusamania Borneo FC berada di posisi ketiga.
Sukses Sriwijaya puncaki klasemen tak lain berkat penampilan cemerlang duo penyerang mereka, yakni Goran Ljubojevic yang berhasil mencetak 10 gol dari 16 laga dan Patrick Wanggai mencetak gol terbanyak kedua dengan 9 gol atau menyaingi gol yang ditorehkan oleh Boaz bersama Persipura.
Bagaimana kisah Timnas Indonesia di tahun berikutnya? Nantikan kisah ini di aritkel selanjutnya.
Untuk memperkuat struktural kepelatihan timnas, BTN menambah dua pelatih baru untuk menjadi bagian kepelatihan. Adapun dua nama tersebut adalah, Marten Mote yang didapuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20 dan Mustika Hadi, yang mengisi kekosongan kepelatihan Timnas Indonesia U-19. Harapannya, dengan bergabungnya dua pelatih tersebut, mereka dapat mencari pemain-pemain muda berbakat untuk menjadi pemain timnas di masa depan.
Akhirnya untuk menghadapai China Taipei dan Iraq di bulan Oktber 2015, Handy memanggil 23 pemain yang telah diseleksi oleh BTN. Adapun ke-23 pemain yang dipanggil untuk membela Timnas antara lain:
Kiper: Yoo Jae-Hoon , Dian Agus Prasetyo, Made Wirawan.
Pemain Belakang: Victor Igbonefo, Ruben Sanadi, Tobias Waisapy, Tony Sucipto, Roman Golian, Hamka Hamzah, Bhio Paulin, .
Pemain Tengah: Bruno Casimir,Arthur Irawan, Im Joon-Shik , Andik Vermasyah, Leroy Resodihardjo , Steano Lilipaly, Guy Ngon, Tony Sucipto. Lorenzo Pace.
Penyerang: Boaz, Greg Nwokolo, Emile Mbamba, Sergio van Dijk.
Dari nama-nama di atas, ada debutan baru yang akan menjadi bagian dari skuat Garuda Jaya, yakni Lorenzo Pace, pemain Lazio yang pada tahun ini sedang dipinjamkan ke Viterbese, Sebuah tim di Italia. Ia merupakan pemain termuda di dalam skuat timnas kerena usianya baru menginjak angka 20 tahun.
Dalam wawancaranya di portal media online, pssipiyungan.org. Ia mengaku sangat terharu terpilih menjadi bagian dari 23 pemain yang akan berlaga melawan timnas China Taipei dan Iraq. Pace berharap dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya.
“Saya ingin main baik dan menjadi (pemain) regular” ungkap Pace sambil berbata-bata mengingat bahasa Indonesia-nya kurang begitu lancar.Akhirnya hari yang di tentukan tiba, Jumat 9 Oktober 2015, Timnas Indonesia memulai laga away perdana di bawah asuhan pelatih Handy. Tepat pukul 19.30 waktu setempat, pertandingan dimulai. Timnas Indonesia diprediksi akan menang besar dalam pertandingan ini mengingat sang lawan hanyalah tim penghuni klasemen dasar di lanjutan kualifikasi Piala Dunia regional Asia grup 6.
Gol pemain naturalisasi Emile Mbamba di menit 12 membuka keran gol Timnas Indonesia atas China Taipei. Berselang tiga menit, Emile berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 Indonesia memimpin. Tak puas, Firman Utina berhasil mencetak gol setelah bek China Taipei, Xavier Chen melakukan kesalahan. Tuan rumah baru dapat mencetak gol perdana di menit 45 setelah Wu-Chun-chin berhasil menutup babak pertama dengan gol jarak jauh, yakni dari 11 meter dari gawang.
Wu-Chun-chin tak disangka-sangka menjadi bintang dalam laga ini. Ia mencatatkan hatrick saat mencetak gol di menit 53 dan 85. Hal ini membuat kedudukan antara Indonesia dan China Taipei berimbang. Namun semangat Tim Garuda yang tak kenal menyerah berhasil kembali unggul lewat dua gol Greg Nwokolo di penghujung waktu dan memastikan Indonesia menang 3-5 atas tuan rumah.
Kemenangan atas China Taipei membuat pelatih Indonesia, Handy meraih poin sempurna di tiga laga awal menukangi Timnas Indonesia. Hal ini membuat posisi Indonesia tetap kuat di posisi kedua di bawah bayang-bayang Timnas Iraq yang belum sekalipun kalah dalam ajang ini.
Akhirnya pada Selasa, 13 Okotber 2015, Indonesia menjamu Iraq. Gelora Bung Karno merupakan tempat yang penuh kenangan bagi Timnas Iraq yang kala itu berhasil menjauarai Piala Asia 2007 di stadion tersebut.
Benar saja, tuah itu masih berlaku hingga saat ini. Timnas Iraq berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor akhir 2-0. Indonesia sebenarnya mampu bermain bagus pada babak pertama, namun petaka datang di babak kedua. Hamka Hamzah dan Victor Igbonefo melakukan kesalahan yang membuat Ali Adnan mencetak gol pada menit ke-51 dan A.Al-Azzawi pada menit 72 mampu memporak-porandakan pertahanan Timnas Indonesia dan memperkokoh kedudukan di klasemen. Kekalahan ini menjadi kekalahan pertama bagi Indonesia pasca di latih oleh Handy.
“Jangan salahkan pemain, bila ada pihak yang harusnya disalahkan, salahkan saya”.Kekalahan Timnas pun berlanjut kepada pertandingan persahabatan melawan Sri Lanka. Indonesia hanya mampu menang 1-0, itu pun lewat kesalahan pemain Sri Lanka yang melakukan gol bunuh diri. Meski begitu, Lorenzo Pace tampil memuaskan dalam laga tersebut dan terpilih menjadi pemain terbaik dan menimbulkan harapan Indonesia mampu kembali kalahkan Thailand kembali seperti dua bulan lalu.
Akhirnya pertandingan terakhir melawan Thailand sekaligus pertandingan laga Internasional terakhir pada tahun 2015. Thailand yang bertekad merebut posisi kedua yang ditempati oleh Indonesia memangggil ke-23 pemain terbaik mereka.
Laga melawan Thailand, Indonesia hanya membawa 22 pemain. Adapun ke-22 pemain tersebut antara lain:
Kiper: Yoo Jae-Hoon , Dian Agus Prasetyo, Kurnia Meiga .
Pemain Belakang: Victor Igbonefo, Ricardo Salampessy, Diego Michels,Tobias Waisapy, , Roman Golian, Hamka Hamzah, Bhio Paulin, .
Pemain Tengah: Bruno Casimir,Arthur Irawan, Im Joon-Shik , Andik Vermasyah, Leroy Resodihardjo , Steano Lilipaly, Firman Utina. Lorenzo Pace.
Penyerang: Boaz, Zulham Zamrun, Emile Mbamba, Sergio van Dijk.
Zulham Zamrun dipanggil menggantikan Greg yang cedera, begitu pula dengan pemanggilan Ricardo Salampessy yang didapuk menggantikan Ruban Sanadi yang harus dilarikan meja operasi karena cedera. Kurnia Meiga kembali memperkuat timnas setelah sebelumnya tidak terpanggil lantaran cedera.
Diluar dugaan Indonesia pun menang. Bahkan ESPNSoccernet.com menulis bahwa Indonesia beruntung menang melawan Thailand yang begitu angker apabila bermain di Rajamangala Natioan Stadium. Gol pembuka Indonesia berhasil disarangkan oleh pemain naturalisasi Leroy di menit 39. Setelahnya van Dijk berhasil mencetak gol pada menit 59 lewat tendangan yang berjarak 13 meter dari gawang. Thailand hanya mampu mencetak satu gol balasan lewat Titipan Puangchan pada menit 68. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 Indonesia unggul dari Thailand.
Kemenangan tersebut membuat Indonesia tetap berada di posisi kedua di bawah Iraq dengan mengantongi 12 pin dari hasil empat kali menang dan dua kali kalah. Posisi ini pun membuat Indonesia berada diperingkat ke-150 dunia. Naik 15 peringkat dari bulan Juli lalu.
Di akhir tahun, Abdul Mudani yang merupakan perwakilan suporter Indonesia merilis 23 pemain terbaik Indonesia sepanjang tahun 2015. Nama Tobias Waisapy menjadi pemain yang paling baik penampilannya dengan memperoleh poin sebanyak 7.18 dari lima laga di Timnas Indonesia.
Sementara itu di akhir Bulan Desember, ISL sudah memasuki pertengahan musim. Sriwijaya FC berada di puncak klasemen diikuti oleh Persipura di posisi kedua dan secara mengejutkan, tim promosi, Pusamania Borneo FC berada di posisi ketiga.
Sukses Sriwijaya puncaki klasemen tak lain berkat penampilan cemerlang duo penyerang mereka, yakni Goran Ljubojevic yang berhasil mencetak 10 gol dari 16 laga dan Patrick Wanggai mencetak gol terbanyak kedua dengan 9 gol atau menyaingi gol yang ditorehkan oleh Boaz bersama Persipura.
Bagaimana kisah Timnas Indonesia di tahun berikutnya? Nantikan kisah ini di aritkel selanjutnya.
Hahaha...
ردحذفMantap bang
إرسال تعليق