[Bab Empatbelas] Indonesia Gagal di AFF 2018


Akhirnya Indonesia kembali berjua dengan turnamen AFF 2018 yang pertama kali digelar bernama Piala Tiger. Pada putaran tahun 2016 lalu, Indonesia berhasil menjuarai turnamen tersebut, kali ini publik berharap kejadian tersebut dapat terulang, terlebih Timnas Indonesia saat ini terlihat lebih tangguh ketimbang dua tahun lalu.

Dalam rangka untuk menyambut AFF 2018, Indonesia menjalani serangkaian uji coba dalam rangka untuk mematangkan strategi dan penetapan 22 pemain yang akan dibawa ke Thailand untuk babak penyisihan grup AFF 2018.  Adapun 22 nama yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia, antara lain:

Kiper: Rivki Mokodompit, Sphamandla Ntombela, Wahyu Tri Nugroho.
Bek: Fachrudin Aryanto, Victor Igbonefo, Achmad jufriyanto, Tobias Waisapy.
Tengah: Arif Ferdiyansyah, Arthur Irawan, Manahati Lestusen, Stefano Lilipaly, Stanley Mailoa, Lorenzo Pace, Slamet Purwoko, Leroy Resodihardjo, Usep Rosid, Abduol Rahman Siregar, Hendro Siswanto, Andik Vermansyah, Ruben Wuarbanaran.
Depan: Ferdinand Sinaga, Patrick Wanggai.



Pertandingan pertama, Indonesia menghadapi Guatemala di ajang uji coba. bertempatan di Stadion Gelora Bung Karno, Indonesia unggul segalanya. Arif Ferdiansyah, menatan pemain U-23 yang dipanggil ke Timnas Senior mampu mencetak gol di laga perdana menggenakan seragam merah putih. Kemudian gol kedua Indonesia dicetak oleh Hendro Siswanto dan Ferdinand Sianga menutup kemenangan Indonesia 3-0 atas Guatemala melalui gol di menit ke-70.

Pertandingan kedua, Indonesia menghadapi tim asal Eropa, Cyprus. Bermain di kadangan Cyprus, Indonesia kalah 2-1. Cyprus tampil dominan dengan berhasil menguasai bola sebanyak 63%. Gol pertama Cyprus dicetak oleh Andreas Makris pada menit ke-21, sedangkan gol kedua mereka dicetak oleh Onisforos Rousias. Indonesia hanya mampu mencetak satu gol lewat Usep Rosid.

Akhirnya pertandingan perdana AFF pun dimulai, Indonesia berada di grup B bersama Malaysia, Singapura dan Filipina. Pertandingan pertama, Indonesia menghadapi Malaysia. Sayangnya pertandingan pertama, Indonesia hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Malaysia dan hanya berhasil membawa satu angka saja.

Pertandingan kedua melawan Singapura harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk lolos ke babak selanjutya. Dalam pertandingan ini, Indonesia hanya menang tipis 1-0 lewat gol semata wayang Hendro Siswanto di menit ke 88.

Pertandingan terakhir di grup B, yakni pertandingan ketiga, Indonesia akan berhadapan dengan Filipina. Sayangnya Indonesia kalah 2-1 melawan sang "saudara kembar". Namun meski begitu, justru Indonesia yang lolos ke semifinal karena menang head to head.


Lolos ke semifinal tak akan mudah dilewati oleh Timnas Indonesia, lantaran tim merah putih ini dihadang oleh tembok cedera yang menimpa para pemain. Ada enam nama yang harus menepi karena cedera, antara lain: Usep Rosid, Andik Vermasnyah, Lorenzo Pace, Stefano Lilipaly, Fachrudin Aryanto, dan Ferdinand Sinaga. 

Alhasil melawan Myanmar di semifinal, Indonesia memakai pemain seadanya. Pertandingan pertama Indonesia berhasil menang 1-0 atas Myanmar lewat gol cepat dari Stefano Lilipaly pada menit ke-3. Kemudian pada pertandingan kedua Indonesia hanya mampu bermain imbang melawan Myanmar dengan skor 2-2(Indonesia unggul agregat 3-2).  

Indonesia nyaris gagal lolos ke final apabila tak mampu menyamakan kedudukan. Bermain di Bogyoke Aung San Stadium, Myanmar menggila. Mereka unggul 2-0 lwwat gol pemain bernama Soe Moe Kyaw pada menit ke-55 dan ya Zar Win Thein pada menit ke-61. 

Untunglah, Leroy Resodihardjo mampu mencetak gol pada menit ke-66 dan membuat kedudukan agregat berimbang 2-2. Pada menit ke-71, Hendro Siswanto berhasil mencetak gol penutup dan menganter Indonesia lolos ke Final dan berjumpa dengan Thailand.

Menghadapi musuh bebuyutan, Thailand di final membuat Indonesia siaga penuh. Bertanding di Rajamanggala National Stadium, Indonesia berhasil mengimbang permainan Thailan dengan skor 1-1. Slamet Purwoko berhasil keluar sebagai pemain terbaik. Sedangkan gol pertandingan tersebut dicetak oleh gol bunuh diri Achmad Jufriyanto dan gol penyeimbang dicetak oleh Stanley Mailoa. 


Di pertandingan kedua, Indonesia dituntut publik untuk menang, apalagi pertandingan tersebut akan diselenggarakan di GBK. Sayangnya Indonesia gagal mempertahankan gelar, Indonesia kalah 3-4 di pertandingan kedua atau agregat 4-5.

Awalnya semangat Indonesia terbakar dengan gol dari Arif Ferdiansyah pada menit ke-16. Namun Thailand mampu membawal dengan dua gol sekaligus lewat gol dari Sarawut Phanthawong dan Pornchai Sakun-ood. kedudukan menjadi 2-1.

Kemudian Indonesia berhasil mencetak gol penyemimbang pada menit ke-60 lewat gol Ferdinand Sinaga, namun sejurus kemudian Sarawut Phanthawong berhasil mencetak gol kedua dan membuat kedudukan menjadi 3-2. Beruntung Arif Ferdiansyah mempu mencetak gol pada menit 89 dan membuat kedudukan imbang 3-3. Pertandingan perpanjangan waktu pun digulirkan.

Sayangnya Indonesia harus kalah oleh anak kecil berusia 19 tahun, Sarawut Phanthawong wonderkids asal Thailand berhasil mencetak gol ketiga alias Hattrick dan membuat Thailand menang 4-3 (5-4).  Sarawut Phanthawong pun terpilih menjadi top skor sekaligus pemain terbaik ajang AFF 2018 ini. 



Handy Fernandy, selaku pelatih Timnas Indonesia pun menjadi orang pertama yang dijadikan target atas buruknya penampilan Timnas Indonesia. Suporter pun banyak yang meneriakan untuk memecat pelatih yang telah menangangi Timnas Indonesia selama dua tahun belakangan.


Gonjang ganjing pemecatan cukup menganggu persiapan Timnas Indonesia menghadapi Piala Asia awal tahun depan. Dalam putaran final Piala Asia 2019 yang sedianya akan diselenggarakan di UAE. Indonesia berada di grup C bersama Australia, Tiongkok dan Oman, Mampukah Indonesia bermain di maksimal?

 
Ditengah kegalauan, Manajemen Arema menyodorkan kontrak untuk menangani Arema yang saat ini tengah kritis, akankah pelatih Handy Fernandy tertarik melatih Arema? Nantikan kisah selanjutnya.


Post a Comment

Previous Post Next Post