Oleh Muh. Nur Setia Budi
Karya ini dibuat untuk mengikuti #FMLoversStory. Dari Komunitas FM Indonesia untuk FMLovers Indonesia. Disponsori oleh Blognya FMLovers, Aremania dan Blognya Football Manager.
Miris. Itulah kata yang paling tepat menggambarkan klub kesayangan Kota Daeng saat ini. PSM Makassar, klub “tradisional” yang sarat sejarah kini justru terseok-seok dan terancam tak bisa mengikuti kompetisi ISL 2014/2015. Klub ini harus berhadapan dengan masalah teknis seperti tunggakan gaji pemain, sarana latihan tidak memadai hingga kesiapan stadion sebagai kandang.
Musim baru, Manajemen klub dibawah pimpinan Erwin Aksa, melakukan langkah mengejutkan, menunjuk Setia Budi sebagai manager baru di PSM. Penunjukan ini menuai beragam reaksi. Banyak yang meragukan kapabilitas Budi sebagai Manager muda, tapi tak sedikit yang mendukung keputusan ini.
Target awalpun hanya bermain sebagus mungkin. Kompetisi Piala Indonesia dijadikan ajang untuk berprestasi bagi klub ini. Undian nampaknya cukup bersahabat. Di putaran pertama Juku Eja bertemu PSBiak Numfor yang berhasil dikalahkan dengan Agregat 5-1.
Di babak kedua Piala Indonesia, nasib baik masih memihak klub ini, undian mempertemukan PSM dengan klub asal Papua lainnya yakni Perseman Manokwari. Sesuai prediksi media, anak-anak asuhan Setia Budi kembali menang mudah dengan agregat 4-1.
Memasuki babak ketiga, PSM mendapatkan lawan berat kali ini, PBR menjadi batu sandungan PSM. Di leg pertama PSM hanya mampu mencuri 1 gol di kandang PBR, namun di Stadion Mattoanging, PSM “menggila” dengan mencukur PBR 3 gol tanpa balas. PSM melaju ke babak 4 dengan aggregat 4-0.
Babak keempat Piala Indonesia, kembali mempertemukan Juku Eja dengan lawan yang terbilang mudah, Persepam Pamekasan. Michael Baird striker andalan PSM menjadi bintangnya. PSM Makassar 5 Persepam Pamekasan 0.
Di babak perempatfinal, PSM menemui lawan tangguh. Semen Padang. Sempat pesimis dengan peluang yang mereka miliki, lagi-lagi Setia Budi mampu menunjukkan kemampuannya sebagai Under-Rated Manager. Kabau Sirah terkapar oleh Ayam Jantan dari Timur 3-1.
Di semifinal, Dewi Fortuna memihak Juku Eja. Persibat Batang yang tidak diunggulkan dan secara mengejutkan lolos ke semifinal, berhasil dipermalukan. Persibat Batang hancur lebur dengan agregat 11-0. Untuk pertama kali dalam sejarah, PSM Makassar melaju ke Partai FINAL Piala Indonesia.
Tak banyak waktu untuk bersenang-senang. Di Final PSM telah ditunggu oleh raksasa ISL, Arema Cronus. Partai Final dipastikan menjadi sangat ketat bagi kedua tim.
Hari itupun tiba, awan mendung menyelimuti SUGBK. Sebuah hari bersejarah buat Manager muda Setia Budi. apapun hasil dari pertandingan nanti, namanya akan dikenang oleh Maczman sebagai orang yang mampu mengangkat PSM dari keterpurukan. Sekitar 3000-an Maczman memadati SUGBK tak sabar menanti tim kesayangannya kembali berjaya.
Setelah berjuang mati-matian. Apa daya, keberuntungan nampaknya tak ingin lagi berpihak ke PSM. Ya, PSM harus mengakui keunggulan Arema Cronus dengan skor tipis 0-1 oleh gol Samsul Arif.
Kecewa? Pasti. Tapi melihat kondisi PSM saat ini tak ada alasan untuk berlarut-larut didalamnya. Setidaknya PSM Makassar melalui Manager mudanya, Setia Budi mampu kembali mengangkat derajat persepakbolaan Makassar dan Sulawesi Selatan.
Besar harapan kami melihat PSM Makassar kembali berjaya di persepakbolaan Nasional. Sebagai putra daerah, setidaknya prestasi inilah yang mampu kami berikan kepada klub kebanggaan Makassar ini. Ewako PSM! Saatnya Ayam Jantan dari Timur Berkokok Lagi!
إرسال تعليق