Kombinasi False Nine dan False Ten sebagai Salah Satu Opsi Taktik Menyerang


Dalam era sepakbola modern, salah 1 evolusi yang paling kasat mata, adalah, “meluasnya” peranan pemain dalam menjalankan strategi dan taktik. Di era modern, peranan pemain (berimbas pada strategi tim secara keseluruhan) semakin berkembang dan semakin “fluid”. Tidak seperti yang terlihat di masa lalu, di mana peran pemain2 lebih “rigid”. Pada masa lalu, saat 4-4-2 mulai meraja, kita bisa gambarkan formasi tersebut sebagai sebuah formasi yang menuntut ke-2 gelandang sayap memiliki kemampuan menyisir lapangan (hug touch line) serta melakukan by line-crossing, diikuti 2 bek sayap terkadang run from deep secara moderat dan pada saat yang tepat memberikan deep-crossing, dan duo striker bertipikal kombinasi power-speed atau big-little combination. Yang pada dasarnya, mereka dituntut (hanya) berperan sesuai dengan tugas utamanya masing-masing, yang bila kita perhatikan lebih detail, pergerakan mereka tidak “seluas” pemain2 sekarang.

Penyerang di masa lalu, kebanyakan bertipe poacher. Ada Alan Shearer, lalu Chris Sutton, Paolo Rossi, atau Marius Lacatus. Yang kebetulan, mereka dikenal sebagai striker yang betul-betul rigid dalam memainkan perannya, yaitu, membuat gol (saja). Yang mana, bila para pemain lain yang bertugas “menyerang” mengalami hari kampret, kebanyakan penampilan para penyerang tersebut juga terimbas menjadi buruk. Suplai bola “hilang” dan gol menjadi hal yang mustahil.

Berbeda dengan era sekarang. Anda perhatikan bagaimana Robert Lewandowski, Lionel Messi, Francesco Totti, atau Kaka (Liga Champions 2007), bergerak (roaming from position). Mereka seperti dibiarkan bebas bergerak sampai “dalam” atau melebar. Sehingga, bila anda lihat heat map mereka pada akhir pertandingan, coverage area nya bisa sangat luas (tidak terbatas pada area penalti dan sekitarnya). Fakta ini memperlihatkan kepada kita, ada evolusi peranan pemain dalam sepakbola (dalam hal ini penyerang). Mereka tidak hanya dituntut untuk mebuat gol, tapi, dituntut lebih punya peran dalam menahan, mendistribusikan bola, atau menjadi awal kreasi serangan menjelang 1/3 lanpangan lawan. Dan, salah satu peranan yang paling terkenal, adalah, false #9.

False 9, dalam sepakbola modern, bukanlah strategi secara umum, tapi, lebih kepada peranan yang diberikan kepada penyerang. Di mana salah tugasnya adalah menjemput bola (comes deep) dan memancing bek musuh untuk out of position, dengan cara, salah satunya, roam from position (bergerak “keluar” dari posisinya). Lantas, bila ini bagian dari sepakbola modern, apakah Sport Interactive sebagai FM Match Engine developer juga menyadarinya? Sudah tentu. Kalau sudah tentu, bagaimana caranya kita sebagai FM manager bisa memanfaatkan situasi ini sebisanya? Ini yang akan kita bahas dan akan coba saya berikan 1 contoh kecil, sebagai sampling.

Dari partai antara Nantes vs Dortmund 2021/2022. Di ujung tombak, saya plot Romelu Lukaku sebagai false nine dengan DLP sebagai role dan support sebagai duty. Pertimbangan saya, dengan kombinasi tersebut, Lukaku akan banyak "bergerak ke dalam” menjemput bola, menahannya, lalu mendistribusikannya kepada kawan terdekat (bring other into play). Sebagai false ten, saya memilih Kujevic dengan AP-A sebagai role-duty. Dengan ini, saya ingin Kujevic bertindak sebagai creator-runner. Ke-dua, dengan duty yang saya set Attack, Kujevic akan “bergerak DARI dalam”, terutama bila, ada pemain lain di depannya yang “bergerak KE dalam”. Ini merupakan salah satu tipikal kerja Match Engine di FM, yaitu, dengan adanya 1 pemain “meninggalkan” posisinya, pemain lain (biasanya yang terdekat) akan terpancing untuk mendekati/mengisi posisi yang ditinggalkan tersebut. Dengan memahami hal ini, kemungkinan anda untuk menang menjadi lebih besar.

            Bagaimana visualisasi nyata dari apa yang saya rencanakan, bisa anda lihat pada beberapa screenshot yang saya tampilkan di bawah.


 

 



              Kombinasi di atas hanya salah satu di antara banyak kemungkinan terbaik. Contoh kecil lain, adalah, kombinasi antara SS di AM dengan DLP di posisi penyerang, atau IF di AM dengan F9 di posisi penyerang, dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain. Temukan yang paling kompatibel untuk tim anda, dengan cara analisa, pertimbangkan, praktekan, evaluasi, praktekan lagi, dan seterusnya. Karena, apa yang terbaik untuk tim, hanya anda sebagai manager yang paling mungkin untuk mengetahuinya, bukan orang lain, termasuk Jurgen Klopp, Alex Ferguson, Benny Dolo, atau Marcello Lippi sekalipun.

                Bagaimana menurut anda, FMers?



Ryantank100

Post a Comment

أحدث أقدم