Januari
Bulan januari datang, meski si bos memberikan dana transfer yang cukup besar namun saya tidak pakai sama sekali karena ada dua hal yakni :
- Liga Hongkong membatasi hanya boleh memiliki 6 pemain asing di skuad.
- Terdapat 13 pemain timnas Hongkong di South China termasuk senior, u-21, u-19 jadi kalo beli pemain lagi berapa banyak pemain timnas Hong Kong yang menjadi cadangan.
Oleh karena itu tak perlulah untuk membeli pemain baru, sebagai gantinya saya pun memberikan kkontrak 1 sampai 3tahun, variasi tergantung banyaknya jumlah penampilan dan kontribusi terhadap tim. Oke di bulan januari ini South China akan berhadapan dengan Citizen di final Senior Shield, dengan kemenangan 2-0 dengan gol yang di cetak oleh Dhiego Martins dan Leandro mengantarkan saya untuk pertama kali thropy, Dhiego Martins didaulat sebagai pencetak gol terbanyak dengan 9 gol di 5 pertandingan.
Februari
Bulan februari tim fokus menghadapi HKFA League Cup dengan bertanding sebanyak 4 pertandingan dengan masing masing mengalahkan Tuen Mun 5-2, Kitchee 3-2 lalu Citizen menang adu pinalti 4-3 dan di HKFA Cup 1st Rnd melawan HKFC 5-3. Sayang hasil baik saat melawan Tuen Mun 5-2 di piala liga tidak meng-influence hasil di liga Hong Kong hanya mendapat hasil imbang 3-3.
Maret
Hasil buruk mulai dirasakan saat saya pertama kali bertadning di AFC Cup dengan kekalahan melawan klub divisi Jia League (divisi dua China) 1-2 akibat pemain di panggil timnas Hong Kong, kemudian kalah di pertandingan liga sebanyak 3 kali dari 5 pertandingan, namun begitu South China di hibur dengan menjuarai HKFA League Cup Final saat melawan Yokohama FC 3-2 diakhir bulan maret.
April
Nasib South China di AFC untuk lolos di kompetisi berikutnya karena gak lolos dan hanya puas di peringkat ke 3, penampilan South China mulai gak konsisten akibat ikut kompetisi AFC dimana banyak pemain yang kecapean dan rolling pemain gak begitu ngaruh dalam perkembangan tim sehingga kehilangan posisi pertama di klasemen sementara liga Hong kong.
Mei-Juni
Kekalahan saat melawan Sun Pegasus di bulan lalu membuat hilangnya peluang untuk meraih juara musim ini, meski dapat membabat sang juara Kitchee dengan 4 gol tanpa balas tidak adaartinya sama sekali, akhirnya South China harus puas berada di posisi yang sama dengan peringkat nya di musim lalu yaiut finish ketiga di bawah Kitchee dan Southern District, meski gagal mencapai target juara yang dibebankan oleh bos saya tetap mendapatkan kontrak baru selama 2 tahun karena hasil daei menjuarai 3 gelar Cup antara lain Senior Shield, HKFA League Cup, HKFA League Cup Grand Final dan AFC Playoff.
Berikut ini adalah klasemen akhir liga Hong Kong atau Red MR First Division League musim 2013/2014
Dengan rincian :
- Manager terbaik : Josep Gombau (Kitchee)
- Football Player Of The Year : Yago (Kitchee)
- Fans Player Of The Year : Lam Ka Wai (Kitchee)
- Top Skor : Vladmir Karalic (Sun Pegasus 18), Alessandro Padovani (South China 17)
Lain-lain
Berikut adalah penampilan tim South China Allesandro Padovani menjadi top skor dengan 29 gol dari 39 penampilan, disusul oleh Dhiego Martins dengan 27 gol. kemudian Ticao dengan 13 gol.
Selain itu South China juga menjalani kerja sama dengan Suwon, klub besar dari Korea Selatan, sehingga South China dapat meminjam pemain Korea dengan gratis dari sana.
Intake Youth South China cukup menjanjikan dengan PA diatas bintang 2 artinya termasuk pemain yang "wah " dimasa depan jika di latih dengan benar.
South China juga memberikan saya kontrak 2 tahun dengan menambah £ 300 ke saldo tabungan saya dari £ 900 ke £ 1200, dengan begitu saya dapat fokus untuk pmbelian pemain dan perkembangan pemain South China.
Rencana kedepan adalah mendepak 4 pemain Brazil dari skuad dan kemungkinan akan di isi oleh pemain dari Indonesia dan Asia agar tidak ribet dalam mendaftarkan pemain di AFC.
Post a Comment