Waktu sudah menunjukan menit ke 75, skor sekarang sedang 1-1. anda tahu ini adalah saatnya untuk membuat keputusan penting. apakah anda akan puas dengan 1 point atau anda akan mengambil resiko kalah demi kesempatan merebut tiga point malam ini. tik-tok, tik-tok, detik demi detik berlalu, serangan lawan semakin ganas. anda melirik ke sebelah dan melihat manajer lawan bersiap untuk memasukan striker baru ke lapangan... anda menjadi panik, squad anda pun semakin gelisah menunggu perintah dari anda, apa yang akan anda lakukan? apakah anda akan mengambil resiko itu atau tidak?
Ilustrasi diatas adalah hal yang biasa kita alami sebagai pemain FM. rasa cemas, takut akan kesalahan mengambil keputusan membayangi kita. apakah kita akan menyesal atau kita akan bersyukur di akhir pertandingan? disinilah dimana mental seorang manajer diuji.
20 menit yang lalu, city kalah dari southampton 3-1. saya hanya menonton dari menit 79 tapi saya langsung mengagumi Maurico Pochettino. dia punya nyali yang besar. dia sudah unggul 3-1 tapi dia tidak menyuruh squadnya untuk bertahan, dia malah menyuruh mereka untuk menyerang dan menyerang...
Awalnya saya hanya melihat ketika city mengempur southampton dengan serangan overload ala city. mancini menaikan 8 pemain di depan gawang dan hanya menaruh dua pemain untuk menjaga gawang. pemain lainnya akan menarik defender dan dzeko menjadi target man atas dengan early cross andalan city...
Kemudian saya melihat sesuatu yang luar biasa. southampton dengan berani hanya menaruh 3 orang didalam gawang dan menyuruh tiga orang untuk mempressing. city memiliki barisan penyerang terkuat di liga primer tapi bukannya bertahan, southampton malah melakukan serangan demi serangan. saya tidak berbicara mengenai serangan counter yang hanya mengunakan 2 pemain sebagai media serangan cepat, tidak, bukan itu. southampton menyerang seperti biasa, malahan dengan mengunakan high defense line yang rawan akan counter!
Nyali yang sangat luar biasa! southampton tidak tertekan oleh reputasi city dan malah menyerang dan menyerang terus. saya malah yakin kalau pemain city tertekan akan southampton. lihat saja barisan mildfielder dari city tidak berani mendekati six yard box karena MF southampton terus melakukan pressing sehingga mf city harus bersiaga untuk menjaga bola muntahan.
Sekarang bayangkan kalau anda ada di posisi Maurico. waktu menunjukan menit ke 75. anda sudah unggul 3-1 tapi city semakin agresif dengan melakukan taktik overload dengan hanya meningalkan dua pemain di lini belakang dan memajukan sisanya kedepan untuk mencari gol. subtitusi anda hanya tersisa satu. dua pilihan muncul di benak anda;
1) Anda memilih jalan aman dengan menurunkan defense line, memperketat lini belakang dengan memasukan satu bek tambahan dan, mungkin menyuruh gaya permainan defensive. ini normal, city adalah tim dengan offensive terbaik di liga. kalau kami bisa cukup beruntung dengan mengambil kemenangan ini, maka untuk apa kami mengambil resiko tambahan.... atau..
2) Anda akan menaikan defensive line. memasukan striker baru yang masih segar untuk menambah angka. ini merupakan pilihan yang berbahaya tapi sudah saatnya memberi tahu pada dunia kalau kami juga memiliki daya serang yang besar. kami bukan lagi tim pelengkap liga primer tapi kami juga adalah salah satu kandidat juara.
Now, what will you choose?
Post a Comment